Header

Header

KANDUNGAN BESI DALAM AIR BERSIH

     


    Besi (Fe) merupakan unsur logam, di dalam susunan berkala unsur besi termasuk logam golongan VII, dengan berat atom 55,85, berat jenis 7,86 dan mempunyai titik lebur 2450o C. Besi terdapat dalam bijih besi hematite, magnetite, limonite, dan pyrite (FeS), sedangkan di dalam air umumnya dalam bentuk senyawa garam.

Kadar besi dalam air minum dibatasi , hal ini bukan berdasarkan alasan kesehatan semata tetapi ditetapkan berdasarkan alasan masalah warna, rasa, serta alasan estetika lainnya.  

    Manusia dan makhluk hidup lain dalam kadar tertentu memerlukan zat besi sebagai nutrisi tetapi untuk kadar yang berlebihan perlu dihindari. Garam ferro misalnya ferro sulfat(FeSO4) dengan konsentrasi 0,1 – 0,2 mg/liter dapat menimbulkan rasa yang tidak enak pada air minum. Standar air minum WHO menetapkan kadar besi dalam air maksimum 0,1 mg/liter (Said, 2005). Kandungan besi di dalam air minum pada tingkat konsentrasi rendah tidak memberikan pengaruh yang buruk pada kesehatan, tetapi dalam kadar yang besar dapat menyebabkan air menjadi berwarna coklat kemerahan yang tidak diharapkan.  Kandungan logam besi dalam air bersih terutama sumur bor di daerah padat penduduk terjadi  karena kebiasaan membuang sampah rumah tangga  sembarangan sehingga kemungkinan air sumur tercemar logam, utamanya logam besi. 

    Tingginya kadar Fe dalam air tak hanya mengganggu berbagai pekerjaan sehari-hari tetapi juga dapat mengganggu kesehatan tubuh pemakainya. Pemerintah sendiri telah mengatur standar kandungan Fe pada air melalui Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990. Permenkes tersebut dijelaskan air mengandung Fe boleh kamu konsumsi asalkan kadar maksimalnya kurang dari 1,0 mg per liter. Air mengandung zat besi tinggi sebetulnya sangat mudah diketahui.

Biasanya, air dengan kandungan Fe tinggi banyak terdapat pada air sumur bor, terutama sumur bor yang kamu gali dengan kedalaman rendah. Ciri lain yang dapat kamu cermati misalnya apabila digunakan terasa licin, menimbulkan kerak pada pakaian, dan tak nyaman untuk mandi.

Ciri lain yang tampak jelas dari air dengan kandungan tinggi Fe yaitu:

  • Air jernih ketika tertampung, tetapi berubah warna kuning saat mengendap.
  • Berbau tajam, kombinasi bau besi dan bau tanah.
  • Air terasa licin.


Penyebab kadar besi tinggi pada air 

1. Kadar Basa (pH) Air Rendah

Menurut para ahli, batas pH air yang aman untuk penggunaan sehari-hari dan untuk konsumsi adalah antara 6,5 – 8,5. Air dengan kadar basa normal tersebut aman kamu konsumsi karena dapat melarutkan semua jenis mineral termasuk zat Fe.

2. Tercampur Gas Korosif

Salah satu penyebab air kadar besi tinggi yaitu tercemar oleh gas korosif seperti CO2 dan H2S. Gas korosif tersebut berbahaya karena sesuai namanya, bersifat korosif dan partikel-partikelnya kemudian bercampur dalam air.

3. Mengandung Bakteri

Bakteri zat besi seperti crenotrik, leptotrik, callitonella, dan siderocapsa membutuhkan oksigen dan besi untuk bertahan hidup. Akibatnya, mereka mengoksidasi Fe agar larut dalam air dan kemudian Fe tersebut berubah menjadi makanan mereka.


Dampak yang ditimbulkan jika air yang mengandung besi

1. Gangguan Teknis

Gangguan teknis dengan saluran air, mesin pompa, atau kegiatan sehari-hari bisa terjadi karena adanya penyumbatan yang diakibatkan oleh endapan Fe yang bersifat korosif.

2. Gangguan Fisik

Gangguan fisik akan terasa apabila kamu terpapar larutan zat besi dalam air secara terus menerus. Utamanya, bila kandungan zat besi dalam air melebihi 10 mg per liter, hal itu akan mengubah warna, aroma dan rasa air pada tubuhmu.

3. Gangguan Kesehatan

Zat besi memang dibutuhkan untuk tubuh manusia. Namun, pasokan zat besi berlebih malah justru akan menimbulkan masalah kesehatan. Bahaya paparan zat besi dalam jumlah banyak dan dalam waktu lama bisa mengganggu organ pencernaan, kulit, hingga otak.


Cara menjernihkan air yang mengandung besi

1. Aerasi

Aerasi adalah proses untuk menaikkan kadar oksigen dalam air dengan cara menyuntikkan udara ke dalam air lewat proses oksidasi. Setelah proses oksidasi dengan udara biasa, tahap selanjutnya diikuti dengan proses pengendapan dan penyaringan.

2. Sedimentasi

Proses pengendapan berfungsi untuk mengikat partikel-partikel padat agar mengendap dalam air dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Prinsipnya, proses sedimentasi berusaha untuk mereduksi zat kimia yang menjadi penyebab air keruh tanpa mengubah bentuk, ukuran, dan kerapatannya.

4. Oksidasi

Proses oksidasi akan membuat air bersinggungan langsung dengan udara agar kadar Fe di dalam air teroksidasi menjadi feri-oksida kemudian menjadi endapan. Beberapa metode oksidasi juga memanfaatkan beberapa jenis bahan kimia untuk membantu mempercepat proses oksidasinya.

3. Filtrasi

Metode filtrasi tujuan utamanya adalah mengurangi bahan-bahan organik dan nonorganik di dalam air agar air lebih bersih. Salah satu bahan yang biasa kamu gunakan untuk media penyaringnya adalah karbon aktif karena mampu melakukan penyaringan dengan cukup baik.

Selain dengan menggunakan cara menjernikah air yang mengandung Fe di atas, kamu juga bisa mencoba cara lainnya. Misalnya saja dengan memanfaatkan bahan kimia untuk menghilangkan kandungan Fe di dalam air, di antaranya:Karbon aktif, pasir silika, resin kation lewatit, ferrolite, kalium permanganat (cara oksidasi), khlorine dan hipokhlorit (cara oksidasi).


by Elmi Rahmatika (99.co), Rika Anggraini (repository.unej.ac.id)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.