Header

Header

Penyalahgunaan Asam Borat dan Borax dalam Makanan

    



   Boraks (garam natrium tetraborat) merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan dalam makanan. Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna putih, tidak berbau serta stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks bersifat mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, pH : 9,5. Boraks bersifat sedikit larut dalam air dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat.

    Baik asam borat dan boraks adalah senyawa yang mengandung boron.Boron secara alami dapat hadir dalam makanan tertentu seperti buah-buahan dan sayuran. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa asupan boron harian rata-rata penduduk berada dalam kisaran aman asupan penduduk yang disarankan WHO. Joint FAO / WHO Expert Committee on Food Additives mengevaluasi keamanan asam borat dan boraks pada tahun 1961 dan menyimpulkan bahwa senyawa ini dianggap tidak sesuai untuk digunakan sebagai aditif makanan.

Penggunaan Asam Borat dan Boraks

    Asam borat dan boraks digunakan dalam berbagai macam produk konsumen seperti deterjen, perekat, pupuk, dll. Sejak tahun 1870-an, sebelum negara-negara mulai membuat undang-undang yang melarang penerapannya sebagai bahan tambahan makanan karena toksisitasnya, asam borat dan boraks ditambahkan ke makanan sebagai pengawet yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme, khususnya ragi, dan pada tingkat yang lebih rendah, melawan jamur dan bakteri.

    Boraks merupakan garam Natrium Na2B4O7.10H2O yang banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik, pengontrol kecoak dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks. Boraks merupakan bahan beracun dan bahan berbahaya bagi manusia, karena bisa menimbulkan efek racun, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Yang membahayakan, boraks bisa diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, usus atau testis sehingga dosisnya dalam tubuh menjadi tinggi. Bila dikonsumsi menahun bisa menyebabkan kanker.

    Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, sehingga boraks juga sering disalahgunakan dalam pangan. Biasanya ditambahkan pada kerupuk, bakso, lontong, pangsit dan lain-lain. Masyarakat awam mengenal boraks dengan nama Bleng atau Cetitet. Efek farmakologi dan toksisitas senyawa boron dalam boraks merupakan bakterisida lemah. Larutan jenuhnya tidak membunuh Staphylococcus aureus. 

    Oleh karena toksisitas lemah sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengawet pangan. Walaupun demikian, pemakaian berulang atau absorpsi berlebihan dapat mengakibatkan toksik (keracunan). Gejala dapat berupa mual, muntah, diare, suhu tubuh menurun, lemah, sakit kepala, rash erythermatous, bahkan dapat menimbulkan shock. Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15 – 25 gram, sedangkan pada anak dosisi 5 – 6 gram. Bahaya Boraks terhadap kesehatan diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lendir. 

Pengaruh terhadap kesehatan

a. Tanda dan gejala akut :

  • Muntah
  • Diare
  • Merah dilendir
  • Konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)

b. Tanda dan gejala kronis :

  • Nafsu makan menurun
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan SSP (bingung dan bodoh)
  • Anemia, rambut rontok dan kanker

Bila boraks sering masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal, bahkan pingsan serta kematian.

    Berikut ini terdapat beberapa ciri pangan yang mengandung boraks. Walaupun tidak terlampau khas namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa boraks.

1.    Mie Basah yang mengandung boraks :

  •  Teksturnya sangat kenyal
  •  Biasanya lebih mengkilat
  •  Tidak lengket dan tidak cepat putus
  • ·Warnanya tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan

2.    Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks :

  •  Teksturnya sangat kenyal
  •  Berasa “tajam” semisal sangat gurih
  •  Membuat lidah bergetar dan memberikan rasa getir

3.    Ciri-ciri kerupuk mengandung boraks :

  •  Teksturnya sangat renyah
  •  Dapat memberikan rasa getir

Alternatif untuk Boric Acid dan Borax dalam Makanan

    Penambahan asam borat dan boraks pada makanan tidaklah esensial. Ini dapat diganti dengan penerapan metode pengolahan makanan yang tepat atau, jika perlu, penggunaan alternatif sesuai dengan Good Manufacturing Practice (GMP). Contohnya termasuk pembekuan cepat pangsit beras untuk memperpanjang umur simpan atau penggunaan fosfat dalam jumlah sedang sebagai pelembab dan penstabil dalam menyiapkan mie dan produk daging olahan untuk meningkatkan teksturnya. Telah dilaporkan dalam literatur bahwa polifosfat yang diaplikasikan selama pembuatan pangsit beras air alkali dapat membantu meningkatkan elastisitas pangsit dan mengurangi daya rekat antara nasi dan daun pembungkus.

Sikap dan tindakan konsumen supaya tidak salah memilih produk pangan yang mengandung boraks, konsumen harus lebih selektif. Berhati-hatilah memilih produk pangan yang akan dikonsumsi dengan cara tidak segan-segan menanyakan kepada penjual pangan, apakah produknya menggungakan boraks atau tidak. (Ms. Michelle CHAN, Juni 2017 & Unknown, 2013)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.