Header

Header

Menjaga Kadar pH Tubuh Tetap Seimbang



    Ginjal dan paru-paru berperan menjaga kadar pH tubuh tetap seimbang, agar semua fungsi tubuh dapat bekerja dengan baik. Saat kondisi tubuh terlalu basa, misalnya, Anda akan mengalami alkalosis. Kebalikannya, asidosis bisa terjadi ketika pH tubuh naik menjadi terlalu asam. Kekacauan nilai pH dalam tubuh bisa menimbulkan banyak risiko masalah kesehatan. Memang, berapa pH tubuh yang ideal?

Berapa pH tubuh yang ideal?

    Nilai pH (potensial hidrogen) adalah tolak ukur keseimbangan kadar asam dan basa dalam darah. Dilansir dari Medicine Net, pH tubuh dalam keadaan normal idealnya berkisar pada rentang netral-cenderung basa, yaitu sekitar 7.35 sampai 7.45. Kadar pH yang kurang dari 7 dikatakan bersifat asam dan jika lebih dari 7 sudah tergolong basa.Tubuh menjaga kadar pHnya dengan bantuan ginjal dan paru-paru untuk mengatur kadar bikarbonat. Bikarbonat digunakan sebagai pelindung jika tiba-tiba pH mengalami perubahan.

    Ginjal berperan untuk mengubah jumlah asam dan basa yang ada di dalam tubuh, sementara pusat pernapasan di dalam otak mengatur paru-paru untuk mengendalikan jumlah karbondioksida yang Anda keluarkan saat bernapas. Gangguan pada salah satu atau ketiga faktor penyeimbang pH tubuh ini akan membuat sifat darah menjadi terlalu asam atau terlalu basa.

    Anda bisa menguji kadar pH Anda secara teratur dengan menggunakan selembar kertas lakmus yang diteteskan air liur atau urin Anda di pagi hari sebelum makan atau minum apapun. Warna kertas akan berubah tergantung kadar pHnya. Sebagai contoh, warna merah menunjukkan pH 2; Ungu menunjukkan pH 4; Violet menunjukkan pH 6; Biru menunjukkan pH 8; Biru-hijau menunjukkan pH 10; Hijau-kekuningan menunjukkan pH 12.

Apa akibatnya jika kadar pH tubuh tidak seimbang?

    Kadar pH tubuh sebaiknya harus selalu berada di rentang yang ideal. Jika kondisi cairan tubuh terlalu asam atau terlalu basa, hal ini akan berdampak pada fungsi organ tubuh dan kerja metabolisme tubuh. Sebab, organ-organ tubuh Anda hanya bisa berfungsi pada kondisi pH tertentu.

    Jika cairan tubuh terlalu asam akibat penyimpanan dan produksi asam terlalu banyak, atau tidak memiliki cukup cairan dengan kadar basa untuk menyeimbangkan asam tersebut, Anda akan memasuki fase asidosis. Gejala umumnya yakni:

  • Mual dan muntah
  • Kebingungan
  • Sakit kepala
  • Sulit bernapas (napas pendek dan cepat)
  • Sangat mudah lelah
  • Sakit kuning (kulit dan bagian putih mata berubah menguning)
  • Peningkatan denyut jantung
  • Nafsu makan berkurang
  • Napas berbau khas asam buah-buahan, menandakan terjadinya ketoasidosis
  • Mudah mengantuk

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami asidosis, di antaranya:

  • Konsumsi tinggi lemak dan terlalu sedikit konsumsi karbohidrat
  • Mengalami penyakit gagal ginjal
  • Mengalami obesitas
  • Mengalami dehidrasi
  • Mengalami keracunan senyawa alkohol methanol dan aspirin
  • Mengalami diabetes

Sebagian besar kasus asidosis tidak berbahaya. Namun dalam beberapa kasus tertentu, kondisi ini dapat membahayakan nyawa. Terlebih jika tubuh sudah memasuki fase ketoasidosis.

Jika sedikit saja nilai pH tubuh mengalami kenaikan dari batas idealnya, sifat darah cenderung lebih basa. Hal ini akan mengganggu keseimbangan mineral kalium dalam tubuh dan kalsium darah. Kondisi peningkatan kadar basa dikenal dengan istilah alkalosis.

Gejala yang timbul akibat alkalosis dapat bervariasi. Dalam jangka pendek, cairan tubuh yang terlalu basa dapat menyebabkan mual, kram dan nyeri otot, otot kedutan, tangan tremor, pingsan, serta sensasi mati rasa di sekitar wajah, tangan dan kaki. Jika tidak diatasi atau dibiarkan bertambah parah, alkalosis dapat menyebabkan pusing, detak jantung tidak teratur (aritmia), kesulitan bernapas, merasa kebingungan, kesulitan memproses informasi (stupor), bahkan koma.

    Penyebab alkalosis pun juga bervariasi. Umumnya peningkatan kadar basa tubuh disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan, misalnya demam, hiperventilasi, kekurangan oksigen, penyakit paru dan liver, diare, muntah-muntah atau berkeringat terlalu banyak, penyakit ginjal, hingga gangguan kelenjar adrenal. Alkalosis juga bisa timbul sebagai efek samping obat-obatan tertentu, misalnya obat pencahar, keracunan salisilat, obat diuretik, hingga efek samping dari konsumsi alkohol berlebihan.

Bagaimana cara dokter mendiagnosis kadar pH tubuh yang tidak seimbang?

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas dan curiga pH tubuh Anda tidak seimbang, segera konsultasikan pada dokter. Nilai pH tubuh bisa dicek lewat serangkaian tes darah. Jenis asidosis respiratori bisa diperiksa lewat rontgen dada atau tes fungsi paru. Sedangkan jika Anda diduga mengalami asidosis metabolik, dokter akan melakukan tes urin. Untuk memastikan diagnosis alkalosis, bokter biasanya akan melakukan tes urin, panel metabolik dasar, dan analisis gas darah di pembuluh arteri.

Bagaimana mencegah pH tubuh agar tidak kacau?

    Pencegahan utama dari kondisi nilai pH tubuh yang tidak seimbang adalah dengan menjaga kesehatan organ paru dan ginjal, dengan cara:

  • Kurangi konsumsi alkohol.
  • Gunakan obat sesuai aturan.
  • Hindari/berhenti merokok.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Cukupi kebutuhan cairan.
  • Jaga pola makan tetap sehat, dengan memperbanyak sumber makanan buah dan sayuran seperti wortel, susu, pisang, kacang-kacangan dan sayuran hijau.

Jika Anda memiliki diabetes, pantau terus kadar gula darah Anda agar tidak jatuh dalam komplikasi ketoasidosis yang bisa berakibat fatal. (Rr Bamandhita Rahma Setiaji)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.